“Olahraga Masyarakat (KORMI) Kabupaten Mimika Sejak Tahun 2014-2025, Anak Tiri dalam Program CSR Perusahaan?”
Pada
05 Jun, 2025
OPINI. (Habel Taime)
Di tengah gencarnya kampanye hidup sehat dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya aktivitas fisik, olahraga rekreasi justru berjalan terseok tanpa dukungan kuat dari dunia usaha. Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) Ke VIII yang rencana diselenggarakan pada tanggal 26 Juli – 01 Agustus 2025Di NTB Mandalika menjadi contoh nyata, bagaimana event berskala nasional bisa terselenggara dengan minim sokongan sektor privat.Lalu bagaimana dengan kesaktian perihal himbauan surat nomor. 400.2.3/3007/Bangda KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Tentang dukungan penyelenggaraan FORNAS dimaksud.
Perusahaan cenderung mendukung kegiatan yang menjamin eksposur besar dan media coverage tinggi, seperti sepak bola, bulu tangkis, atau konser. Sementara olahraga masyarakat dianggap tidak cukup menjual dari sisi brand visibility."Olahraga masyarakat kurang menjanjikan return on investment secara instan."
Sayangnya banyak perusahaan pura-pura masa bodoh atau memang belum memahami bahwa olahraga masyarakat memiliki nilai sosial, kultural, dan kesehatan yang sangat tinggi, justru selaras dengan tujuan program CSR (Corporate Social Responsibility).Sebagian besar CSR perusahaan masih berfokus pada pendidikan, bantuan sosial, atau konservasi lingkungan—yang memang penting, tetapi mengesampingkan olahraga sebagai pilar hidup sehat dan pembangunan komunitas.
Olahraga masyarakat bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi bagian penting dari gaya hidup, pembangunan karakter, dan pembangunan sosial bangsa. Oleh karena itu, pengembangannya perlu mendapat dukungan bukan hanya bersumber dari dana hibah pemerintah saja, akan tetapi dunia usaha melalui CSR perlu berkontribusi juga.
Terbukti danah hibah pemerintah yang diperuntukan kepada, Kormi Kabupaten Mimika berkolaborasi dengan Kormi Provinsi Papua Tengah, telah dilakukan kegiatan CFD (Care Free Day) setiap minggu pada hari sabtu. Organisasi kormi turut mengambil bagian dalam meningkatkan Kesehatan Fisik dan Mental melalui Olahraga rekreasi dengan membantu masyarakat menjaga kebugaran tubuh, mencegah penyakit seperti diabetes, obesitas, hipertensi, dan juga mengurangi stres serta depresi. MelaluiAktivitas senam pagi, bersepeda, jalan sehat, joging atau senam yoga bersama tentu memiliki efek positif bagi kesehatan tanpa harus bersaing.
Kormi juga membangun kebersamaan dan sosialisasi melalui Olahraga rekreasi yang dilakukan secara berkelompok dan terbuka, sehingga bisa mempererat hubungan sosial antaranggota masyarakat. Tentu ini sangat membantu membangun rasa solidaritas, toleransi, dan kebersamaan, menjaga keamanan dan kedamaian kota.Kormi juga berkontribusi kepada para karyawan perusahaan sebagai warga masyarakat meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraanagar sehat secara fisik dan mental sehingga akan lebih produktif dalam bekerja, maupun berkarya. Olahraga rekreasi juga memberi waktu jeda yang sehat dari rutinitas yang padat, untuk menjaga keseimbangan hidup.
Yang tidak kalah penting menjadi wadah pelestarian budaya lokal,Banyak olahraga masyarakat yang berasal dari tradisi atau permainan rakyat, seperti egrang, bakiak, terompah panjang, hadangan, tarik tambang, panahan, gobak sodor, pencak silat, dan lain-lain. Olahraga ini bukan hanya menyehatkan, tapi juga melestarikan identitas budaya bangsa.
Sedangkan manfaat secara ekonomi, mendorong ekonomi kreatif dan UMKMmelalui kegiatan olahraga masyarakat hal ini seringkali dikaitkan dengan event lokal seperti festival, lomba, dan bazar, yang dapat menggerakkan ekonomi masyarakat, termasuk pelaku UMKM, penyedia alat olahraga, dan industri kreatif lainnya.
Dengan demikian, Olahraga masyarakat bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi bagian penting dari gaya hidup, pembangunan karakter, dan pembangunan sosial bangsa. Oleh karena itu, pengembangannya perlu mendapat perhatian dan dukungan dari dunia usaha melalui bantuan CSR setiap perusahaan sebagai tanggungjawab sosial.
FORNAS Ke VIII di NTB Mandalika 2025. Merupakan Ajang mempertemukan peserta dari berbagai Kormi Provinsi dan latar belakang, menciptakan ruang interaksi lintas budaya. FORNAS menjadi wadah mempererat persatuan bangsa melalui semangat sportivitas dan kebersamaan.Banyak cabang olahraga di FORNAS berasal dari budaya lokal atau komunitas, seperti egrang, bakiak, sepak bola berjalan, pencak silat, panahan berkuda atau permainan tradisional lain. FORNAS membantu melestarikan dan mempopulerkan warisan budaya ini.
Tidak semua olahraga bertujuan menjadi profesional atau prestasi tinggi. FORNAS menekankan pentingnya olahraga sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, yang bisa diikuti siapa saja, dari anak-anak hingga lansia.
FORNAS bukan hanya ajang olahraga, tapi juga wahana promosi budaya, kesehatan, ekonomi, dan kebersamaan nasional. Dalam pembangunan berkelanjutan (SDGs), sejalan dengan gerakan “Indonesia Bugar 2045” yang dicanangkan pemerintah.
Sudah saatnya CSR tidak hanya menjadi alat branding, tapi benar-benar menjadi bentuk tanggung jawab sosial yang menyentuh kebutuhan riil. Dukungan terhadap olahraga masyarakat, seperti FORNAS dan komunitas olahraga lokal, adalah bentuk nyata kontribusi langsung terhadap kesehatan dan kohesi sosial bangsa.