Minta Dukungan Dan Doa, Bupati Mimika Bicara Terkait Tragedi Longsor Tambang Freeport Indonesia


Timika, papuamctv.com - Bupati kabupaten Mimika, Johannes Rettob menyampaikan tanggapan terhadap kejadian longsor di area tambang bawah tanah pada Senin, 8 September 2025 sekitar pukul 20.00 WIT, di Terowongan GBC Extraction 2830 Panel, Mile 74, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika.

Bupati menyampaikan, kejadian luncuran lumpur basah yang cukup signifikan ini merupakan salah satu kejadian luar biasa yang terjadi sepanjang Perusahaan PT Freeport Indonesia ini berdiri. Kejadian ini terpicu karena peringatan dari Trigger Action Response Plan (TARP) yang merupakan bagian dari GeoEngineering Integrated Monitoring Center (GIMC) tidak teraktivasi dengan baik.

Dugaan sementara, sumber luncuran lumpur basah berasal dari akumulasi lumpur basah yang terkumpul selama sekian periode. Beberapa titik tumpahan berasal dari panel 23 East drop point 20 west dan terpecah setelah mencapai akses Tengah ke panel 28 west dengan jarak luncur diperkirakan sejauh kurang lebih 400m. Hal ini berdampak pada terhentinya semua infrastruktur di extraction level kecuali di panel 13 West dan panel 28 – 34 East dan West.

Saat kejadian, pekerja tambang di beberapa area telah evakuasi dengan aman, akan tetapi terdapat 7 orang pekerja tambang yang saat itu terhalang lumpur basah. Beberapa orang tersebut merupakan 5 karyawan kru reservoir dan kru elektrik dibawah divisi operation maintenance yang pada saat itu setelah dilakukan komunikasi, mereka semua masih dalam kondisi aman.

Bupati Mimika menjelaskan, saat ini PT Freeport Indonesia telah berusaha melakukan evakuasi sepenuhnya dengan mengerahkan tim evakuasi untuk dapat mengeluarkan ketujuh pekerja tambang tersebut.

Selama proses evakuasi ini berlangsung, PT Freeport telah menghentikan sementara semua operasional tambang guna mengerahkan seluruhnya fokus untuk proses penyelamatan dan membersihkan aliran lumpur basah tersebut. Tim investigasi dari kementerian ESDM Jakarta dan Provinsi Papua, telah tiba di timika untuk melakukan investigasi dan pemeriksaan yang terkait dengan persoalan ini.

Bupati Johannes Rettob menyampaikan prihatin, terkait situasi yang terjadi ini dikarenakan kemungkinan curah hujan yang sangat tinggi beberapa hari ini. Ia pun memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada PT Freeport Indonesia yang lebih mengutamakan keselamatan karyawannya dengan menutup semua kegiatan operasional PT Freeport Indonesia.

“Apresiasi ini saya juga berikan kepada teman-teman tim penyelamat tambang yang di bawah tanah, apresiasi yang saya berikan karena mereka tanpa lelah siang-malam bekerja dengan sungguh-sungguh untuk menyelesaikan semua persoalan ini dan teman-temannya 7 orang karyawan ini dapat diselamatkan atau dikeluarkan”, ungkapnya.

Bupati mengucapkan terima kasih, kepada semua pihak yang telah bersama – sama berpartisipasi dalam proses penyelamatan ini. Ia pun memohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat agar proses penyelamatan berjalan lancar, dan harapan besar agar 7 karyawan yang terjebak dapat diselamatkan dalam kondisi aman.

“Kita berharap kita berdoa agar ketujuh teman kita yang ada di sana mereka dapat tetap selamat sampai pada proses ini semua berakhir, kepada keluarga saya sampaikan agar mereka tetap tenang dan tetap memberikan dukungan penuh kepada semua tim, memberikan kepercayaan para kepada semua tim, agar tim ini dapat bekerja dengan maksimal terima kasih” pungkasnya. (HK)

Postingan Terbaru