Fokus Kembangkan Pariwisata Dan Budaya, Disparbudpora Akan Dibagi Menjadi Dua Dinas
Pada
06 Okt, 2025
TIMIKA, papuamctv.com - Bupati Mimika, Johannes Rettob, menegaskan arah pembangunan Kabupaten Mimika ke depan akan difokuskan pada pengembangan sektor pariwisata dan kebudayaan sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat. Hal tersebut disampaikan usai memimpin apel pagi di halaman Kantor Pusat Pemerintahan, SP 3, Timika, Papua Tengah, pada Senin, 6 Oktober 2025.
Dalam keterangannya, Bupati Rettob menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah melakukan berbagai persiapan termasuk pelaksanaan tes simulasi bagi peserta Amungme dan Kamoro, yang diikuti sekitar 600 orang. Kegiatan tersebut, menurutnya, bertujuan untuk melatih kemampuan penggunaan komputer dan pengisian data sebelum mengikuti tes resmi yang akan dilakukan oleh pihak provider independen.
Lebih lanjut, Bupati menyebutkan bahwa Pemkab Mimika kini telah menyelesaikan proses kelembagaan dan akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi serta Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk tahap pelelangan. Selain itu, struktur organisasi perangkat daerah (OPD) juga telah disesuaikan, di mana Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga akan dibagi menjadi dua dinas terpisah, yaitu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Dinas Pemuda dan Olahraga.
“Fokus kita sekarang adalah pada pariwisata dan kebudayaan. Dalam lima tahun pemerintahan saya, dua sektor ini akan menjadi konsep utama. Semua program akan diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui pariwisata dan budaya lokal,” ujar Bupati Johannes Rettob.
Ia menambahkan bahwa pengembangan infrastruktur juga akan diarahkan untuk menunjang daerah-daerah tujuan wisata dan kegiatan budaya, agar manfaat ekonomi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat setempat.
Menanggapi isu mengenai keuangan daerah, Bupati Mimika menegaskan bahwa kabupaten tidak mengalami defisit anggaran. Ia menjelaskan, nilai APBD Mimika saat ini mencapai sekitar Rp 5 triliun, dan pemerintah telah melakukan penyesuaian agar belanja daerah lebih efisien.
“Defisit itu terjadi kalau anggaran awal kita maksimal lalu di akhir tahun tidak terpenuhi. Tapi sekarang tidak seperti itu. Kami sudah hitung dan pastikan APBD tetap seimbang. Memang kita harus menyesuaikan belanja, seperti perjalanan dinas dan kegiatan rutin yang bisa dikurangi, supaya kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi,” jelasnya.
Bupati juga menyoroti jumlah pegawai yang mencapai 9.000 orang, termasuk tenaga PPK yang kini menjadi beban keuangan daerah. Karena itu, efisiensi belanja pegawai menjadi langkah penting untuk menjaga stabilitas fiskal tanpa mengganggu pelayanan publik.
Selain membahas kebijakan pembangunan dan keuangan, Bupati Johannes Rettob juga menyampaikan rasa duka cita mendalam atas musibah di area tambang PT Freeport Indonesia yang menyebabkan sejumlah korban jiwa.
“Atas nama Pemerintah dan masyarakat Mimika, kami menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya tujuh korban, termasuk satu warga negara asing. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada PT Freeport Indonesia yang bekerja keras melakukan evakuasi hingga dini hari,” ungkap Bupati.
Ia menambahkan, pihaknya masih menunggu hasil investigasi teknis dari aspek tambang untuk mengetahui penyebab pasti kejadian tersebut, serta berharap seluruh kegiatan perusahaan dapat kembali berjalan dengan aman setelah evaluasi selesai dilakukan.
“APBD kita tentu akan menyesuaikan dengan berbagai kondisi termasuk dampak dari musibah ini, tapi kita tetap optimis bahwa tahun depan akan ada perbaikan dan peningkatan pembangunan daerah,” tutup Bupati Rettob. (Ian)











