Gerakan Pangan Murah di Mimika, Pemkab Ajak Warga Konsumsi Pangan Lokal untuk Tekan Inflasi

Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Ketahanan Pangan kembali menggelar Gerakan Pangan Murah sebagai langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, serta menekan laju inflasi di daerah. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 26 Juni 2025, di halaman Gereja GKI El Roi SP 4, Papua Tengah.

Pasar murah ini secara resmi dibuka oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Mimika, Evert Lukas Hindom, didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Yulius Koga.

Dalam keterangannya, Yulius menjelaskan bahwa kegiatan pangan murah ini merupakan yang kesembilan di luar hari besar keagamaan. Jika dihitung secara keseluruhan, sudah dilaksanakan sebanyak 13 kali sepanjang tahun 2025.

Sejumlah pihak ikut ambil bagian dalam pasar murah ini, seperti komunitas peternak telur dan Toko Tani Indonesia. Namun, Yulius menyayangkan ketidakhadiran Bulog karena stok beras premium yang kosong.

Ia menyebut, saat ini inflasi tertinggi di Mimika disumbang oleh komoditas beras. Harga beras eceran premium sudah mencapai Rp18.000 per kilogram, dipicu oleh ketiadaan stok di Bulog serta belum tersalurkannya beras SPHP dari bantuan pemerintah.

Untuk menanggulangi kondisi tersebut, Dinas Ketahanan Pangan mendorong masyarakat mulai mengonsumsi pangan lokal yang tersedia melimpah di Mimika, seperti keladi, petatas, dan sagu. Menurut Yulius, beras sebaiknya tidak dikonsumsi setiap hari.

Bahkan, ia mengimbau agar masyarakat menerapkan minimal satu hari tanpa beras dalam seminggu, serta mengajarkan anak-anak sejak dini untuk membiasakan makan makanan lokal, sebagai bagian dari ketahanan pangan jangka panjang di Kabupaten Mimika.

Postingan Terbaru