Angkat Derajat Pangan Lokal: Pokja III PKK Mimika Kuasai Teknik Baru Pengolahan Betatas



Surabaya, papuamctv.com – Tim Penggerak PKK Kabupaten Mimika, khususnya Pokja III, baru saja merampungkan kegiatan Studi Tiru yang dinilai sangat berdampak positif. Studi yang berfokus pada pengolahan pangan lokal ini dilaksanakan di Surabaya, Jawa Timur, dengan harapan dapat meningkatkan keterampilan ibu-ibu di Mimika, terutama Mama-Mama Papua, dalam mengolah ubi jalar atau betatas.

Ketua Bidang Pokja III PKK Mimika, Ibu Tuti Kaliky, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan arahan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Mimika untuk membawa pulang ilmu yang bermanfaat.

"Studi Tiru yang kita lakukan saat ini di Surabaya itu membawa dampak yang positif setidaknya bagi kita, pengurus PKK maupun nantinya kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Mimika, terutama Mama-Mama Papua," ujar Ibu Tuti Kaliky.

Fokus utama dari kegiatan ini adalah pengolahan ubi jalar (betatas) menjadi kue atau snack yang bernilai jual lebih tinggi. Ibu Tuti menjelaskan bahwa mereka belajar bagaimana mengubah ubi, seperti ubi ungu, menjadi camilan inovatif.

"Kemarin kita latihan bagaimana mengolah ubi ungu menjadi snack dan nantinya ubi ungu atau betatas itu bisa mempunyai nilai jual, tidak hanya direbus atau digoreng dan hanya diperlakukan seperti biasanya," jelasnya.

Harapannya, melalui keterampilan baru ini, Mama-Mama Papua dapat memanfaatkan hasil panen ubi yang melimpah sehingga tidak terbuang sia-sia, sekaligus meningkatkan taraf ekonomi keluarga.

Salah satu kunci sukses yang dipelajari dalam studi tiru, terutama dari produk inovatif bernama Opak Telor yang dipelopori oleh UMKM mitra di Surabaya, adalah strategi pemasaran. Ibu Tuti menyoroti pentingnya dukungan lintas sektor:

· Bantuan Pemerintah Daerah (Pemda): Awalnya, UMKM di Surabaya dibantu oleh Pemda dalam hal packaging agar produk terlihat menarik bagi konsumen. Pemda juga memberikan ruang pemasaran di sentra-sentra seperti Dekranasda dan lokasi kegiatan Pemda lainnya.

· Keterlibatan Swasta: Keberhasilan usaha tersebut juga menarik perhatian lembaga perbankan seperti BRI dan BNI yang memiliki program UMKM. Keduanya turut membantu dalam pemasaran, membuka akses di toko-toko dan tempat-tempat umum lainnya.

"Pemda memberikan kesempatan atau memberikan ruang untuk mereka memasarkan di Dekranasda, akhirnya dilirik juga dengan BRI, BNI yang mempunyai UMKM, akhirnya dibantu juga untuk memasarkan," kata Ibu Tuti, menegaskan bahwa Pemda tidak hanya membantu produksi, tetapi juga menjamin adanya pasar.

Ibu Tuti Kaliky menambahkan bahwa program ini sangat berkaitan erat dengan tiga fokus utama Pokja III: Pangan, Sandang, dan Perumahan serta Tata Laksana Rumah Tangga.

Pengolahan ubi jalar ini merupakan bagian krusial dari program Pangan, yaitu:

"Pengolahan pangan lokal untuk dijadikan pangan jadi, yang bernilai gizi, berbentuk B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, Aman) dan mempunyai nilai jual. Sehingga, pada saat kita memanfaatkan pangan lokal, itu menjadi pangan yang inovatif dan juga mempunyai nilai ekonomi sehingga dapat memperbaiki ekonomi keluarga."

Ke depannya, Pokja III berkomitmen tidak hanya mengajari cara membuat, tetapi juga membantu dalam pemasaran. "Kita harus memberikan ruang mereka untuk bagaimana memasarkan, sehingga pada saat mereka membuat, mereka tidak rugi dan mereka tidak sia-sia karena dapat menghasilkan dan dapat membantu perekonomian mereka," pungkas Ibu Tuti, menggarisbawahi tekad PKK Mimika untuk menciptakan wirausaha-wirausaha baru berbasis pangan lokal. (HK)

Postingan Terbaru