Bukan Sekadar Mengaji, BKMT Mimika Gandeng DP3AP2KB Edukasi Jamaah tentang Bahaya KDRT Terselubung





TIMIKA, papuamctv.com – Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kabupaten Mimika kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan perempuan melalui kegiatan pengajian yang tidak biasa. Pada Sabtu (22/11), bertempat di markas Majelis Taklim Al-Barru, BKMT Mimika menggelar pengajian yang menggabungkan siraman rohani dengan edukasi sosial krusial bertajuk "Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)".

Kegiatan ini menghadirkan narasumber ahli dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Mimika, Aryanti Christin P. Yoku, S.Psi., yang merupakan seorang psikolog dan pendamping korban. Acara dibuka secara resmi oleh Ketua BKMT Mimika, Drh. Sabelina Fitriani, M.Si., didampingi Wakil Ketua IV, Hj. Nurlia Hasan.

Dalam sambutannya, Ketua BKMT Mimika, Drh. Sabelina Fitriani, tidak dapat menyembunyikan apresiasi tingginya terhadap kualitas materi yang disampaikan. Ia mengaku sangat terkesan dengan cara penyampaian Aryanti Christin yang mampu membangun koneksi emosional instan dengan para jamaah.

"Saya yang perempuan saja rasanya 'jatuh cinta' saat mendengar Ibu Christine presentasi. Beliau psikolog muda yang luar biasa, langsung membuat hati kita tep, langsung ada chemistry," ungkap Sabelina. Ia menambahkan bahwa kehadiran psikolog seperti Aryanti di DP3AP2KB sangat tepat untuk memberikan konseling bagi para korban.

Lebih dari sekadar memuji narasumber, Sabelina menjadikan momen ini sebagai refleksi diri yang mendalam mengenai pengasuhan anak. Ia mengingatkan para ibu, terutama anggota Majelis Taklim Al-Barru yang mayoritas masih muda, untuk belajar dari kesalahan generasi sebelumnya.

"Mungkin kami yang tua ini pernah melakukan kesalahan, seperti bertengkar di depan anak. Dulu anak-anak masih kecil, sekarang mereka sudah besar dan kami baru merasakannya. Saya berharap kesalahan ini jangan diulang lagi oleh ibu-ibu muda," pesannya dengan sungguh-sungguh. Ia menekankan pentingnya menjadikan rumah sebagai tempat paling aman dan nyaman bagi anak-anak, bukan tempat yang membuat mereka tidak betah.

Sabelina juga menegaskan visi BKMT ke depan agar tidak hanya terpaku pada kegiatan mengaji semata. Menurutnya, di tengah kesibukan para ibu yang seringkali tidak sempat membaca literatur parenting, majelis taklim harus menjadi wadah edukasi yang komprehensif.

"Mengaji itu harus dan penting. Tetapi, kita juga harus menyisipkan waktu—mungkin sebulan sekali—untuk mendapatkan edukasi dari pihak luar tentang hal-hal positif seperti ini. Ini penting karena kitalah yang mendidik generasi emas di masa depan," tegas Sabelina.

Sementara itu, narasumber Aryanti Christin P. Yoku, S.Psi., mengapresiasi langkah berani pengurus BKMT mengangkat isu KDRT. Menurutnya, KDRT adalah kekerasan "terselubung" yang sering terjadi di dalam rumah dan luput dari pantauan publik.

Galeri foto kegiatan pengajian BKMT Mimika bersama MT Al-Barru, Sabtu (22/11/2025). Foto : papuamctv.com

"Banyak sekali perempuan tidak tahu hak mereka, tidak tahu kemana harus melapor. Hari ini, banyak ibu-ibu yang baru mengetahui bahwa ada alur pelaporan dan DP3AP2KB siap memberikan pendampingan, mulai dari tingkat kepolisian hingga persidangan," jelas Aryanti dalam sesi wawancara.

Aryanti mengakui bahwa kasus KDRT cenderung meningkat, namun banyak istri yang enggan melapor karena pertimbangan usia pernikahan yang sudah lama. DP3AP2KB sendiri mengedepankan pendekatan mediasi dengan menuntut komitmen kuat dari kedua belah pihak untuk memutus siklus kekerasan.

"Melalui BKMT ini, kami berharap bisa menjadi contoh bagi organisasi perempuan lainnya untuk berani speak up. KDRT itu bukan aib, tetapi masalah yang harus dibicarakan (di-sharing) agar bisa diproses dan ditemukan jawabannya," pungkas Aryanti. (HK)

Postingan Terbaru