Gali Potensi Pengrajin Lokal, Dekranasda Mimika Awali Rangkaian Studi Tiru di Bali






DENPASAR, papuamctv.com – Dewan Kerajinan Nasional Daerah, Dekranasda Kabupaten Mimika, resmi memulai rangkaian kegiatan studi tiru sebagai upaya strategis untuk meningkatkan kapasitas pengrajin lokal di Tanah Amungsa. Kegiatan yang berlangsung di Kota Denpasar Bali, pada Selasa 25 November 2025 ini menjadi langkah awal dari misi besar pemerintah daerah, dalam menggali dan memoles potensi ekonomi kreatif masyarakat Mimika yang selama ini dinilai belum tergarap secara optimal.

Kehadiran tim Dekranasda di Pulau Dewata bukan sekadar kunjungan biasa. Bali dipilih sebagai titik pertama dari tiga kota tujuan utama selain Yogyakarta dan Bandung karena reputasinya yang mendunia dalam pengelolaan seni dan budaya. Di Denpasar, fokus pembelajaran dipusatkan pada tiga sektor utama, yakni teknik kerajinan anyaman, seni ukir yang memiliki kemiripan karakteristik dengan seni Papua, serta pengembangan kuliner khususnya pengolahan komoditas kopi.

Langkah ini didasari oleh pengamatan mendalam bahwa banyak masyarakat lokal Mimika memiliki bakat alam yang luar biasa dalam menciptakan kerajinan tangan. Namun, potensi tersebut seringkali terhambat oleh kurangnya sentuhan inovasi dan akses pasar. Oleh karena itu, studi tiru ini dirancang untuk melihat langsung proses produksi di sentra-sentra kerajinan mapan, agar teknik dan manajemen yang diterapkan di Jawa dan Bali dapat diadopsi di Mimika.

Selain di Bali, ekspedisi ilmu ini juga tengah berlangsung di Yogyakarta untuk mendalami seni membatik dan variasi anyaman, serta di Bandung yang difokuskan khusus pada inovasi industri kuliner. Sinergi lintas sektor juga menjadi kekuatan utama dalam kegiatan ini, di mana Dekranasda menggandeng Asosiasi UMKM serta Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mimika untuk memastikan program berjalan komprehensif.

Tujuan akhir dari rangkaian perjalanan ini adalah implementasi nyata. Ilmu yang didapat dari tiga kota kreatif tersebut akan dibawa pulang ke Timika dan ditransformasikan menjadi kurikulum pelatihan bagi para pengrajin lokal. Melalui pelatihan terpadu yang mencakup seni ukir, anyaman, dan kuliner nanti, diharapkan para pengrajin di Mimika mampu menghasilkan produk bernilai jual tinggi. Hal ini pada akhirnya diproyeksikan dapat mendongkrak pendapatan keluarga dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat asli Mimika secara berkelanjutan. (HK)

Postingan Terbaru