Menyerap Inspirasi: Dekranasda Mimika Sambangi Pusat Seni Gianyar Demi Tingkatkan Kualitas UMKM





GIANYAR, papuamctv.com - Upaya strategis untuk mengangkat kualitas kerajinan lokal dan meningkatkan kapasitas pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus digencarkan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Mimika. Komitmen ini diwujudkan melalui pelaksanaan program studi tiru yang menyasar tiga daerah potensial di Indonesia, di mana salah satu fokus utamanya tertuju pada Desa Peliatan, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali.

Dunia Rombongan studi tiru yang terdiri dari jajaran pengurus Dekranasda, Dinas Koperasi dan UMKM, serta perwakilan Asosiasi UMKM Kabupaten Mimika ini melaksanakan agenda kunjungan selama lima hari, terhitung mulai tanggal 24 hingga 28 November 2025. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Dekranasda Mimika, Ny. Periana Kemong, dengan didampingi Ketua Harian, Ny. Nella Manggara.

Gianyar dipilih bukan tanpa alasan. Wilayah ini telah lama tersohor sebagai pusat seni dan kerajinan kelas dunia yang berhasil membangun identitas daerah yang kuat lewat karya seni. Daerah ini dikenal sebagai "rumah" bagi beragam kerajinan tangan, mulai dari seni ukir kayu yang rumit, anyaman, hingga produk seni kreatif lainnya yang memiliki pasar luas di kalangan wisatawan domestik maupun mancanegara.

Rangkaian kegiatan di Gianyar resmi dibuka pada Selasa, 25 November 2025, dengan kunjungan ke Taksu Bali Gallery di Desa Peliatan, Kecamatan Ubud. Kehadiran tim dari Mimika disambut dengan hangat oleh perwakilan Pemerintah Daerah dan Dekranasda setempat.

Dalam pertemuan tersebut, pihak Dekranasda Mimika menyampaikan apresiasi mendalam atas penerimaan yang sangat baik dari tuan rumah, yang menciptakan suasana nyaman bagi rombongan untuk belajar. Tujuan utama dari kunjungan ini adalah untuk melihat secara langsung proses kreatif dan manajerial para pengrajin di Gianyar dalam mengolah produk hingga memiliki nilai jual tinggi dan karakter yang khas.

Kunjungan ini juga menjadi momen berharga untuk menggali sejarah kesuksesan UMKM lokal. Di Taksu Bali Gallery, rombongan mendapatkan wawasan dari I Putu Aditya Prabawa Budiasa, generasi kedua penerus usaha kerajinan patung kayu di desa tersebut.

Perjalanan galeri ini ternyata bermula dari kesederhanaan pada era 1980-an. Kala itu, sang kakek yang berprofesi sebagai petani mulai memahat akar kayu hanya sebagai pengisi waktu luang di sela aktivitas bertani. Namun, kuatnya tradisi ukir di Bali menjadi inspirasi yang melahirkan karya-karya artistik. Bakat alam yang awalnya bukan ditujukan untuk tujuan komersial tersebut kemudian diwariskan kepada generasi berikutnya. Potensi ekonomi mulai digarap serius ketika wisatawan mancanegara mulai menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap detail dan keunikan ukiran yang dihasilkan, mengubah hobi menjadi industri yang menghidupi.

Melalui studi tiru ini, Dekranasda Mimika berharap dapat mengadopsi semangat ketekunan dan manajemen seni yang ada di Gianyar untuk diterapkan di Mimika, sehingga kerajinan khas Mimika pun mampu bersaing dan menjadi identitas daerah yang membanggakan. (HK)

Postingan Terbaru