Inspirasi "Go Green" dari Surabaya: PKK Mimika Belajar Sukses UP2K Berbasis Kerajinan Alam


SURABAYA, papuamctv.com – Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Mimika, melalui Kelompok Kerja (Pokja) II yang membidangi Pendidikan dan Ekonomi, melaksanakan kegiatan studi tiru inspiratif di Kota Surabaya, Kamis (13/11/2025). Kegiatan ini secara khusus menyasar peningkatan kualitas Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) dan penguatan kemampuan ekonomi kreatif, sebagai langkah strategis untuk memperkuat kemandirian finansial keluarga di Mimika.

Fokus utama kunjungan adalah menggali pengalaman sukses usaha ekonomi produktif, ekonomi kreatif, dan Usaha Mikro Kecil (UMK) yang dapat direplikasi untuk mengembangkan potensi kewirausahaan bagi ibu-ibu PKK.

Salah satu destinasi studi tiru adalah Putri Art, sebuah usaha kerajinan tangan yang berlokasi di Rungkut Barata XX No. 8, Kelurahan Rungkut Menanggal, Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya. TP PKK Mimika berkesempatan berdialog langsung dengan pemilik usaha, Ibu Sahmi Yeti.

Ibu Sahmi Yeti menjelaskan bahwa Putri Art telah berkiprah lebih dari satu dekade, berawal dari hobi pada tahun 2009-2010. Usahanya berfokus pada pembuatan bunga dan kerajinan tangan dari bahan alam, dengan memanfaatkan limbah seperti kulit jagung sebagai bahan baku utama.

"Kami memanfaatkan kulit jagung menjadi berbagai macam bunga, bisa diimplementasikan menjadi bunga kuntum, bunga seserahan, bunga suvenir, hingga dekorasi rumah. Keunggulan dari bahan alam ini adalah bisa di-recycle, didaur ulang, dan ramah lingkungan. Ini sangat diterima di pasar, apalagi sekarang trennya sudah mengarah ke Go Global dan Go Green," ujar Ibu Sahmi.

Anggota PKK Mimika yang mendapatkan pelatihan secara langsung pembuatan kerajinan dari bahan alam oleh galeri kerajina "Putri Art" Surabaya, Kamis (13/11/2025). Foto: papuamctv.com

Keberhasilan Putri Art tak hanya di pasar domestik, melainkan telah merambah ke pasar ekspor ke Amerika dan Eropa. Ibu Sahmi membagikan tips motivasi bahwa omset ekspor bisa mencapai Rp 75 juta hingga Rp 100 juta untuk sekali pengiriman, yang dikerjakan dalam waktu 2-3 bulan karena sifatnya yang 100% handmade. Sementara omset harian rata-rata bisa mencapai Rp 50 juta.

Lebih lanjut, Ibu Sahmi menekankan pentingnya adaptasi di era digitalisasi. "Dulu kami harus punya toko fisik. Tapi sekarang, kami harus belajar untuk market digitalisasi supaya bisa jualan online. Sudah bisa dikirim ke mana saja," jelasnya.

Selain menjual produk, Putri Art juga aktif sebagai instruktur pelatihan keterampilan untuk berbagai komunitas, pemberdayaan perempuan, PKK, hingga sekolah-sekolah di berbagai pulau, menunjukkan peran aktif dalam memajukan ekonomi masyarakat.

Kunjungan ini diharapkan menjadi pelecut semangat bagi anggota PKK Mimika dalam mengembangkan kehidupan berkoperasi melalui peningkatan kelompok dan kualitas UP2K.

Menutup sesi wawancara, Ibu Sahmi Yeti menyampaikan pesan yang kuat untuk para wanita. "Terutama untuk wanita, ke depan pemberdayaan wanita kita harus sangat kuat karena dunia sudah terbuka lebar, mari kita manfaatkan. Supaya kita semua bisa sejahtera dan bisa juga merekrut tenaga sehingga bisa mengurangi pengangguran dan membuka usaha seperti ini lebih kuat lagi."

Studi tiru ini menjadi bekal berharga bagi TP PKK Mimika untuk menerapkan praktik terbaik dalam melatih keterampilan usaha ekonomi produktif dan kreatif, serta memajukan UP2K sebagai pilar utama peningkatan pendapatan dan kesejahteraan keluarga di Mimika. (HK)

Postingan Terbaru