Janji Beli Semua Hasil Bumi dan Laut! Distrik Potowaiburu Punya "Bank" Hasil Kebun di Dinas Ketahanan Pangan Mimika
Pada
03 Nov, 2025
POTOWAIBURU, papuamctv.com – Kunjungan kerja Bupati Mimika di Distrik Potowaiburu, Mimika Barat Jauh pada Sabtu, 1 November 2025, ditanggapi antusias oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Mimika, Yulius Koga, S.Sos., M.Si., dengan sebuah solusi langsung dan praktis untuk mengatasi kesulitan pemasaran hasil kebun dan laut masyarakat.
Alih-alih memberikan janji pembangunan jangka panjang, Kadis DKP Mimika langsung menawarkan diri menjadi pembeli tunggal (offtaker) bagi komoditas warga Potowaiburu dan sekitarnya.
Yulius Koga, yang mengaku mengenal baik wilayah tersebut karena pernah bertugas di sana saat masih bernama Mimika Barat, memastikan bahwa Potowaiburu, khususnya Kampung Ararau, memiliki potensi hasil bumi yang melimpah.
"Pisang banyak, Keladi juga banyak. Saya tahu. Jadi kalau memang ada hasil kebun di sana, Kepala Kampung ada waktu untuk ke kota, bawa kumpulkan, bawa ke saya. Nanti saya beli semua. Tidak ada yang bisa bawa pulang. Nanti Bapak/Ibu pulang dengan uang," tegas Yulius Koga.
Janji yang sama berlaku untuk hasil laut. Ia meminta Kepala Kampung atau Kepala Distrik mengumpulkan hasil tangkapan ikan dalam cool box dan membawanya langsung ke kantornya.
"Ikan kalau ada hasil, saya hanya minta untuk Kepala Kampung atau Pak Distrik, kumpulkan, bawa di cool box, bawa ke saya. Itu tinggal Pak Kepala Kampung bawa pulang uang dan bagikan ke masyarakat yang punya," tambahnya.
Dinas Ketahanan Pangan menjamin akan membeli semua hasil tersebut, bahkan tanpa memilih-milih. "Kecil, baik, sudah busuk maupun sudah rusak, kami beli kami tanggung jawab semua," janji Kadis, menjelaskan bahwa mereka memiliki toko dan kios pangan sendiri untuk memasarkan kembali hasil-hasil dari para petani dan nelayan.
Selain urusan pembelian komoditas, Kadis Yulius Koga juga menyoroti kendala besar yang dihadapi dinasnya saat menyalurkan bantuan sosial, seperti beras, telur, gula, dan susu.
Menurutnya, Dinas Ketahanan Pangan sering kali kewalahan dengan data penerima bantuan. Ia meminta koordinasi yang lebih baik dari tingkat Distrik hingga Kampung.
"Saya mau kasih tolong, bantuan... Kami sering kewalahan dengan data. Saya sudah pernah sampaikan untuk data itu. Yang benar-benar dianggap keluarga miskin, stunting. Jadi kalau Pak Distrik kalau memang ada data-data itu nanti tolong sampaikan ke kami," pintanya.
Ia berharap Kepala Kampung dapat mengumpulkan data yang akurat dan menyampaikannya melalui Kepala Distrik agar bantuan pangan dapat disalurkan tepat sasaran.
Komitmen Dinas Ketahanan Pangan untuk menjadi pembeli langsung ini diharapkan dapat memotong rantai distribusi yang panjang, memberikan harga yang lebih layak bagi produsen lokal, dan sekaligus menjamin ketersediaan pasokan pangan di Kota Mimika. (HK)











