Menggali Kunci Inovasi: Dekranasda Mimika Pelajari Rahasia Pemberdayaan 125 Ribu UMKM di Kota Bandung
Pada
25 Nov, 2025
BANDUNG – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, melanjutkan agenda besar studi tiru ke tiga pusat ekonomi kreatif di Indonesia. Tim ketiga, yang berfokus pada strategi pengembangan usaha mikro, memilih Kota Bandung, Jawa Barat, sebagai destinasi pembelajaran utama pada Selasa (25/11/2025).
Kota Bandung dipilih karena reputasinya yang gemilang dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif yang tangguh, terbukti dengan tingginya jumlah pelaku usaha yang mencapai angka 125 ribu UMKM. Keberhasilan ini menjadi magnet bagi Dekranasda Mimika yang tengah berupaya memperkuat pembinaan kerajinan lokalnya.
Pelatihan Intensif dari Pakar UMKM Kota Kembang
Dalam kunjungan ini, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Koperasi dan UKM memberikan pelatihan intensif yang berharga. Kegiatan tersebut digelar di Galeri Salapak Micro Shop milik Pemkot Bandung, yang menjadi pusat pemasaran dan pameran produk UMKM lokal.
Dua narasumber berpengalaman memimpin sesi ini: Dr. Tris Avianti, SE., M.Si., selaku Kabid Usaha Mikro, dan Risha Muslimah, SE, Koordinator Tim Usaha Mikro dan Pengembangan.
Materi pelatihan yang disampaikan mencakup topik krusial bagi pengembangan UMKM modern, antara lain:
· Strategi pemberdayaan dan penguatan kelembagaan UMKM.
· Manajemen usaha serta pengembangan desain dan kualitas produk.
· Inovasi dan digitalisasi pemasaran modern.
· Teknik pengemasan (packaging) yang sesuai standar pasar nasional.
Peserta studi tiru dapat mempelajari secara mendalam bagaimana Bandung mampu menopang pertumbuhan ribuan pelaku usaha melalui pola pembinaan yang konsisten, mulai dari pendampingan, fasilitas pemasaran, hingga penguatan jaringan antarpelaku UMKM.
Mencari Model Adaptif untuk Mimika
Sambutan dari Ketua Dekranasda Mimika disampaikan oleh Ketua Bidang Pendanaan, Hetty Tandiyono. Ia menyampaikan apresiasi tinggi atas kesediaan Pemkot Bandung untuk berbagi ilmu dan ruang belajar.
“Studi tiru ini menjadi bagian penting untuk memperkaya wawasan dan mencari model pembinaan UMKM yang bisa diadaptasi di Mimika. Kota Bandung menjadi rujukan karena keberhasilannya membina puluhan ribu UMKM secara konsisten,” ujar Hetty Tandiyono.
Ia berharap, materi dan pengalaman yang didapatkan rombongan dapat menjadi bekal nyata untuk memperkuat pengembangan kerajinan dan usaha mikro di Kabupaten Mimika.
Selain sesi di kelas, peserta juga diajak mengunjungi sentra industri kreatif, galeri UMKM, dan sejumlah workshop pengembangan produk. Kunjungan langsung ini memberikan gambaran komprehensif tentang sinergi antara pemerintah, komunitas, dan pelaku usaha dalam membangun ekosistem UMKM Bandung yang inovatif.
Dengan menyebarkan tim ke Bali (seni dan kualitas), Yogyakarta (budaya dan kerajinan), dan Bandung (manajemen dan inovasi UMKM), Dekranasda Mimika berharap dapat membawa pulang pengetahuan yang komprehensif, khususnya untuk mendorong kemajuan pengrajin lokal dan OAP (Orang Asli Papua) di Mimika agar mampu berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.













