Jejak Sejarah di Pesisir Mimika: Saat Nostalgia dan Harmoni Mewarnai Peresmian Masjid An-Nur Kokonao


KOKONAO, papuamctv.com – Suasana haru dan khidmat menyelimuti langit Kokonao, Distrik Mimika Barat, pada Senin (29/12/2025). Di tengah embusan angin pesisir, Bupati Mimika, Johannes Rettob, bersama Wakil Bupati, Emanuel Kemong, meresmikan renovasi Masjid An-Nur, sebuah rumah ibadah yang bukan sekadar bangunan, melainkan monumen hidup sejarah perkembangan Islam di Tanah Mimika.

Masjid An-Nur merupakan masjid tertua di Kabupaten Mimika yang telah berdiri kokoh sejak tahun 1966. Bagi masyarakat setempat, masjid ini adalah saksi bisu perjalanan spiritual dan sosial selama hampir enam dekade.

Bagi Bupati Johannes Rettob, peresmian ini terasa seperti pulang ke rumah. Dalam sambutannya yang penuh emosi, ia mengenang masa kecilnya di Kokonao. Siapa sangka, masjid bersejarah ini dulunya berdiri tepat di depan rumah kediamannya semasa kecil.

"Masjid ini sudah ada sejak tahun 1966 dan dulu berdiri persis di depan rumah kami," kenang Bupati Rettob dengan mata berbinar.

Namun, tantangan alam memaksa bangunan ini berpindah. Akibat perubahan kondisi geografis dan abrasi, umat Muslim di Kokonao menunjukkan semangat gotong royong yang luar biasa dengan memindahkan lokasi masjid ke Kampung Migiwia demi keamanan jamaah.

"Keputusan pemindahan itu menjadi bagian dari sejarah panjang perjalanan umat dan bukti nyata kebersamaan masyarakat di daerah ini," tambahnya.

Ada satu kepingan ingatan yang begitu membekas di hati sang Bupati: sosok Letjen (Purn) Ali Hamdan Bogra. Ia mengenang bagaimana mantan Pangdam XVIII/Kasuari tersebut, yang kala itu masih remaja, sudah menunjukkan ketekunan luar biasa dalam beribadah.

"Waktu saya masih kecil, Pak Hamdan Bogra sangat rajin beribadah. Hampir setiap waktu salat, beliau yang mengumandangkan azan. Kenangan itu sangat membekas dan menjadi teladan bagi kami semua tentang kedisiplinan dan pengabdian," tutur Rettob.

Lebih dari sekadar tempat sujud, Masjid An-Nur adalah simbol toleransi yang mengakar kuat di Mimika Barat. Renovasi ini dilakukan untuk memperkuat struktur bangunan tanpa menghilangkan nilai historisnya, sekaligus memastikan kenyamanan jamaah di masa depan.

Bupati menyampaikan apresiasi mendalam kepada tokoh agama, masyarakat, dan seluruh pihak yang terlibat dalam renovasi ini. Ia berharap Masjid An-Nur terus menjadi pusat pembinaan umat dan mercusuar harmoni antarumat beragama.

Momen bersejarah ini juga dihadiri oleh deretan pejabat penting, di antaranya Ketua DPRK Mimika, Primus Natikapereyau, Sekretaris Daerah, Abraham Kateyau, Anggota DPRK Mimika sekaligus tokoh Muslim Kokonao, H. Iwan Anwar, Danramil setempat serta jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Kehadiran mereka menegaskan komitmen pemerintah dalam membangun wilayah pesisir, tidak hanya secara fisik tetapi juga secara spiritual dan pelestarian nilai budaya.

Acara kemudian ditutup dengan doa bersama. Di bawah atap Masjid An-Nur yang kini tampil lebih segar namun tetap sarat makna, masyarakat Kokonao bersyukur atas tegaknya kembali simbol persaudaraan yang akan terus mewarnai keberagaman di Kabupaten Mimika. (Ian)

Postingan Terbaru