Kebangkitan UMKM Mimika: Dari Sekolah UMKM Hingga Menembus Pasar Internasional



TIMIKA, papuamctv.com – Angin segar berhembus bagi para pelaku usaha kreatif di Bumi Amungsa Tanah Kamoro. Melalui sinergi kuat antara Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) dan Pemerintah Kabupaten Mimika, produk lokal Mimika kini bersiap memperluas jangkauan, tidak hanya di level nasional namun hingga ke kancah internasional.

Semangat kolaborasi ini tercermin dalam penutupan kegiatan Workshop Pengurus dan Pelatihan Pengrajin yang diinisiasi oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Mimika yang digelar di Hotel Grand Tembaga, Rabu (17/12/2025).

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Mimika, Samuel Yogi, dalam wawancaranya menekankan bahwa momen ini adalah titik balik bagi kebangkitan ekonomi kerakyatan. Ia mengakui bahwa selama kurang lebih satu dekade terakhir, perkembangan UMKM di Mimika belum berjalan secara optimal.

"Kami siap memanfaatkan dan mendukung seluruh fasilitasi dari Dekranasda. Ini adalah langkah strategis untuk membangkitkan kembali UMKM Mimika yang sempat stagnan," tegas Samuel.

Ia menambahkan bahwa bukti nyata dari pergerakan ini sudah terlihat. Produk ikonik seperti Noken, ukiran khas, aksesori, hingga batik Mimika kini mulai dikenal luas di luar Papua.

Selama sepuluh tahun terakhir, potensi besar UMKM Mimika dinilai belum tergali secara optimal. Melalui sinergi baru ini, pemerintah ingin mengubah pola pikir dari sekadar menjual bahan mentah atau kerajinan sederhana menjadi produk dengan narasi dan kualitas premium.

Samuel Yogi mengapresiasi kemajuan signifikan yang terlihat pada produk-produk seperti Noken dan aksesori khas. Menurutnya, sentuhan tangan para narasumber dan pendampingan aktif dari Dekranasda telah membawa perubahan pada detail dan estetika hasil karya pengrajin di lapangan.

Salah satu poin krusial yang disampaikan dalam pertemuan tersebut adalah rencana pemerintah untuk menyerahkan kembali sentra UMKM yang kini dialihkan fungsinya menjadi Sekolah UMKM.

Fasilitas ini nantinya akan dikelola langsung oleh Dekranasda bersama Asosiasi UMKM Kabupaten Mimika. Tujuannya jelas: menjadi kawah candradimuka bagi para pelaku usaha untuk:

· Standarisasi Kualitas: Memastikan setiap ukiran, batik, dan aksesori memenuhi standar pasar nasional.

· Inovasi Desain: Menggabungkan kearifan lokal dengan tren modern agar produk lebih relevan bagi konsumen luas.

· Manajemen Bisnis: Membekali pengrajin dengan kemampuan literasi keuangan dan pemasaran digital. Pemerintah Kabupaten Mimika tidak ingin sekadar memberikan janji. Samuel Yogi mengungkapkan bahwa dalam satu hingga dua minggu ke depan, dukungan nyata berupa fasilitasi pengembangan akan segera dikucurkan.

"Kami telah melihat langsung kemajuan signifikan di lokasi produksi. Perubahan itu nyata. Kini saatnya seluruh pemangku kepentingan bersatu, bergandeng tangan memutus mata rantai permasalahan yang menghambat UMKM selama ini," tambahnya.

Salah satu misi besar dari kolaborasi ini adalah memutus mata rantai permasalahan yang selama ini menjerat UMKM, mulai dari sulitnya akses pasar hingga kendala distribusi. Dengan adanya Sekolah UMKM, para pelaku usaha kini memiliki "rumah" untuk mengadukan kendala sekaligus mencari solusi bersama.

Melalui Sekolah UMKM, Kabupaten Mimika kini menatap masa depan di mana produk lokal bukan lagi sekadar oleh-oleh, melainkan simbol kekuatan ekonomi masyarakat Papua yang mandiri dan berdaya saing global. (MR)

Postingan Terbaru