Merajut Keberagaman Dalam Semangat "Satu Tungku Tiga Batu" Di Perayaan Natal Keluarga Fakfak Mimika
Pada
30 Des, 2025
TIMIKA, papuamctv.com - Gedung Eme Neme Yauware menjadi saksi bisu kehangatan persaudaraan warga perantauan asal Kabupaten Fakfak dalam perayaan Natal bersama yang digelar pada Senin, 29 Desember 2025. Momentum ini terasa sangat istimewa karena menjadi ajang pertemuan besar pertama setelah kerukunan tersebut sempat vakum dari agenda serupa selama tiga tahun terakhir.
Rangkaian acara diawali dengan ibadah syukur yang dipimpin oleh Pastor Amandus Rahadat Pr. Dalam tuntunan ibadahnya, Natal tahun ini difokuskan pada tema kehadiran Tuhan sebagai sumber keselamatan bagi keluarga, yang diharapkan mampu membawa perubahan karakter serta pembaruan hidup bagi seluruh jemaat dalam membangun hubungan dengan sesama.
Pemerintah Kabupaten Mimika memberikan apresiasi tinggi terhadap eksistensi warga Fakfak yang dinilai sebagai salah satu pilar kekuatan sosial di daerah ini. Melalui perwakilan pemerintah, ditegaskan bahwa nilai luhur masyarakat Fakfak sangat relevan dengan semangat kemajemukan di Mimika. Kontribusi warga Fakfak dalam menjaga harmonisasi sosial dan mendukung pembangunan daerah dipandang sebagai peran aktif yang sangat dibutuhkan untuk mewujudkan Mimika yang aman dan sejahtera.
Salah satu poin utama yang menonjol dalam perayaan tersebut adalah penguatan filosofi “Satu Tungku Tiga Batu”. Filosofi tradisional Fakfak ini menggambarkan persatuan erat antara umat Katolik, Protestan, dan Muslim yang hidup rukun tanpa sekat. Nilai toleransi ini dinilai selaras dengan moto Kabupaten Mimika, Eme Neme Yauware, yang mengedepankan persatuan dalam membangun rumah bersama.
Ketua Kerukunan Keluarga Fakfak, H. Ibrahim Iba, dalam kesempatan tersebut menunjukkan rasa haru atas semangat generasi muda dan seluruh panitia yang berhasil menghidupkan kembali tradisi Natal bersama ini. Sebagai tokoh yang telah puluhan tahun mengabdi di Mimika, beliau menekankan pentingnya menjaga warisan leluhur mengenai kerukunan beragama demi menciptakan lingkungan masyarakat yang nyaman dan saling menopang.
Perayaan Natal KKFF tahun 2025 ini menjadi bukti nyata bahwa di bawah atap Eme Neme Yauware, keberagaman adalah kekayaan yang harus dirawat dengan kasih dan kebijaksanaan. Di tengah suasana penuh sukacita, perayaan ditutup dengan harapan agar damai Natal senantiasa menyertai masyarakat dalam melangkah menuju tahun baru 2026 dengan semangat toleransi yang tidak pernah luntur. (HK)



















