Rica dan Bawang Merah "Pedas" di Kantong, Stok Terbatas, Harga Sembako di Timika Merangkak Naik Menjelang Nataru


TIMIKA, papuamctv.com – Mendekati perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, denyut ekonomi di Pasar Baru Timika, Papua Tengah, mulai diwarnai dengan tren kenaikan harga kebutuhan pokok. Berdasarkan pantauan di lapangan pada Senin (22/12/2025), sejumlah komoditas dapur hingga bahan sembako mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan, memicu keluhan baik dari pedagang maupun konsumen.

Komoditas yang paling dirasakan kenaikannya adalah rica (cabai) dan bawang merah. Ibu Eci, salah satu pedagang di Pasar Baru, mengungkapkan bahwa pasokan yang menipis menjadi faktor utama di balik tingginya harga.

Selama ini, pasar lokal sangat bergantung pada pasokan dari Makassar untuk menjaga stabilitas harga. Namun, saat ini harga di daerah asal tersebut sedang melambung tinggi, menyebabkan pengiriman ke Timika terhenti.

"Kalau ada kiriman dari Makassar biasanya harga stabil. Tapi sekarang di sana juga mahal, jadi tidak ada kiriman. Stok lokal saja tidak cukup memenuhi permintaan, makanya harga langsung naik," ujar Ibu Eci.

Berikut adalah rincian kenaikan harga yang terjadi:

  • Rica (Cabai): Melonjak ke Rp110.000/kg dari harga normal Rp70.000 - Rp80.000/kg.
  • Bawang Merah: Kini menembus Rp75.000/kg, naik dari harga sebelumnya yang hanya berkisar Rp50.000/kg.
  • Jeruk Nipis: Terpantau sudah mengalami tren kenaikan sejak tiga bulan terakhir akibat tingginya permintaan menjelang hari raya.

Tak hanya bumbu dapur, kelompok bahan pokok (sembako) juga menunjukkan tren serupa. Ibu Imah, pedagang sembako setempat, menyoroti kenaikan drastis pada komoditas kacang tanah.

"Kacang tanah ini yang paling terasa. Dulu per karung sekitar Rp1,5 juta, sekarang sudah tembus Rp2 juta per karung. Ada kenaikan Rp500 ribu dalam waktu singkat," jelas Ibu Imah.

Beberapa komoditas lain yang juga mengalami penyesuaian harga antara lain:

  • Minyak Goreng: Naik sekitar Rp10.000 - Rp15.000 per kilo tergantung merek dan kelancaran pasokan kapal.
  • Gula Pasir: Merangkak naik sejak satu bulan terakhir ke kisaran Rp20.000 - Rp22.000/kg.
  • Beras Ketan: Mengalami lonjakan dari Rp425.000 menjadi Rp575.000 per karung.

Kenaikan harga ini diduga kuat merupakan kombinasi dari terhambatnya rantai distribusi dari luar daerah dan meningkatnya konsumsi masyarakat menyambut Natal.

Mengenai upaya pemerintah, para pedagang mengakui adanya program pasar murah. Namun, efektivitasnya dinilai belum maksimal karena frekuensi pelaksanaannya yang masih jarang.

"Pasar murah ada, tapi tidak sering. Kalau lebih rutin, mungkin harga bisa lebih stabil dan pasar tetap ramai," harap Ibu Eci.

Para pedagang di Pasar Baru Timika berharap pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah strategis untuk memperlancar jalur distribusi dan memastikan ketersediaan stok, sehingga masyarakat dapat merayakan Natal tanpa terbebani harga pangan yang terus mencekik. (Ian)

Postingan Terbaru