Lebih dari Sekadar Insentif: Kisah Kader Surabaya Menginspirasi Dedikasi Posyandu di Mimika




SURABAYA, papuamctv.com - Kelompok Kerja (Pokja) IV Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Mimika baru-baru ini menuntaskan studi tiru yang sangat berharga di Surabaya. Kunjungan ini fokus pada implementasi Posyandu dengan 25 Kompetensi Kader yang telah berjalan sangat baik, memberikan optimisme baru bagi peningkatan layanan kesehatan masyarakat di Mimika.

Ketua Bidang Pokja IV PKK Mimika, Ibu Allice Irene Wanma, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Mimika atas dukungan yang memungkinkan pelaksanaan studi tiru ini.

"Kami melihat langsung pelaksanaan Posyandu di sana dengan 25 Kompetensi Kader ini. Kami sudah lihat semua dari pendaftaran sampai pelaksanaan kegiatan itu semua dan itu luar biasa," ujar Ibu Allice.

Salah satu aspek yang paling mengesankan adalah dedikasi dan kepedulian para kader Posyandu di Surabaya. Meskipun mendapatkan insentif dari pemerintah daerah, mereka menunjukkan jiwa kerelawanan yang tinggi.

"Yang lebih utama itu kami melihat kader-kader di sana itu mereka sangat memperhatikan masyarakat. Mereka menyisihkan sedikit untuk misalnya alat-alat kesehatan yang rusak, mereka patungan untuk kumpul, untuk membeli. Itu luar biasa," ungkap Ibu Allice.

Semangat gotong royong dan pengorbanan ini diyakini Pokja IV dapat diterapkan di Mimika, terutama jika kader-kader di Mimika juga mendapatkan dukungan berupa insentif atau transportasi.

Posyandu yang mereka saksikan menerapkan 25 Kompetensi Kader yang mencakup seluruh siklus hidup, mulai dari ibu hamil hingga lansia. Ibu Allice menekankan bahwa pelayanan ini murni dilaksanakan oleh kader, bukan tenaga kesehatan.

"Apakah ini tenaga kesehatan? Tidak Bu, ini murni kader yang melaksanakan. Potensi atau mengukur secara antropometri, mereka yang ukur," tegasnya.

Pelayanan yang dulunya menggunakan sistem lima meja, kini telah diperluas menjadi 25 kegiatan, di mana seluruh anggota keluarga (suami, istri, anak-anak, dan lansia) dapat datang untuk pemeriksaan kesehatan.

· Pemantauan Kesehatan Keluarga: Selain memantau pertumbuhan anak lewat Kartu Menuju Sehat (KMS), Posyandu kini melayani pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat generik sederhana untuk seluruh keluarga dan lansia.

· Peran Tenaga Kesehatan: Tenaga kesehatan tetap berperan di meja 4, yang dikhususkan untuk pelayanan kesehatan seperti program Keluarga Berencana (KB), imunisasi, dan pengobatan sederhana.

Guna memastikan keakuratan diagnosis dan pelayanan, Pokja IV PKK Mimika sangat mendorong adanya pengadaan alat penunjang digital di Posyandu Mimika.

"Alat-alat mereka juga itu valid, artinya mereka pakai digital semua. Dan memang itu yang kita harapkan ke depan. Semua alat penunjang di Posyandu itu harus kita lakukan pengadaan yang digital supaya ukurannya itu valid," kata Ibu Allice.

Ibu Allice berharap ilmu dan pengalaman yang didapat ini dapat segera dipahami dan diterapkan oleh semua pihak terkait, sehingga ketika diminta menjadi narasumber atau melakukan kegiatan di 18 distrik dan 133 kampung di Mimika, semua sudah siap.

Pengalaman studi tiru ini menguatkan tekad Pokja IV PKK Mimika untuk mengimplementasikan 25 Kompetensi Kader Posyandu, sesuai dengan mandat yang kini diminta untuk dilaksanakan di seluruh Indonesia, demi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat Mimika. (HK)

Postingan Terbaru